Sunday, December 30, 2012

BAKTERI DAN VIRUS



IV. BAKTERI DAN VIRUS

A. BAKTERI

Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular,  termasuk klas Schizomycetes, berkembang  biak  secara  aseksual  dengan  pembelahan  sel.  Bakteri  tidak  berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik.  Cara  hidup  bakteri  ada  yang  dapat  hidup  bebas,  parasitik,  saprofitik,  patogen pada manusia,  hewan  dan  tumbuhan. Habitatnya  tersebar  luas  di  alam,  dalam  tanah, atmosfer (sampai + 10 km diatas bumi), di dalam lumpur, dan di laut.  Bakteri mempunyai  bentuk  dasar  bulat,  batang,  dan  lengkung.  Bentuk  bakteri juga  dapat  dipengaruhi  oleh  umur  dan  syarat  pertumbuhan  tertentu.  Bakteri  dapat mengalami  involusi,  yaitu  perubahan  bentuk  yang  disebabkan  faktor makanan,  suhu,  dan  lingkungan yang kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain  itu dapat mengalami pleomorfi, yaitu  bentuk  yang  bermacam-macam  dan  teratur  walaupun  ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan yang sesuai. Umumnya bakteri berukuran 0,5-10 µ. Berdasarkan klasifikasi artifisial  yang dimuat dalam buku  “Bergey’s manual of determinative bacteriology” tahun 1974, bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat  morfologi  dan  fisiologi.  Dalam  buku  ini  juga  terdapat  kunci  determinasi  untuk mengklasifikasikan  isolat  bakteri  yang  baru  ditemukan.  Menurut  Bergey’s  manual, bakteri  dibagi  menjadi  1  kelompok  (grup),  dengan  Cyanobacteria  pada  grup  20. Pembagian  ini  berdasarkan  bentuk,  sifat  gram,  kebutuhan  oksigen,  dan  apabila  tidak dapat dibedakan menurut ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus.

KLASIFIKASI BAKTERI

I. Bakteri berbentuk kokus (bulat)

a.       Bakteri kokus gram positif (grup 14)
·          Aerobik: Micrococcus, Staphylococcus, Streptococcus, Leuconostoc
·          Anaerobik: Methanosarcina, Thiosarcina, Sarcina, Ruminococcus
b.       Bakteri kokus gram negatif 
·          Aerobik: Neisseria, Moraxella, Acinetobacter, Paracoccus (grup 10)
·          Anaerobik: Veillonella, Acidaminococcus, Megasphaera (grup 11)

II. Bakteri berbentuk batang

a. Bakteri gram positif

1.       Bakteri gram positif tidak membentuk spora (grup 16)  
Aerobik: Lactobacillus, Listeria, Erysipelothrix, Caryophanon.
2.       Bakteri Coryneform dan actinomycetes (grup 17) Aerobik  Coryneform:  Corynebacterium,  Arthrobacter,  Brevibacterium, Cellulomonas,  Propionibacterium,  Eubacterium, Bifidobacterium.

Aerobik  Actinomycetes:  Mycobacterium,  Nocardia,  Actinomyces,  Frankia, Actinoplanes,  Dermatophilus, Micromonospora, Microbispora, Streptomyces, Streptosporangium.  Actinomycete  dapat  membentuk  miselium  yang  sangat  halus  dan  bercabang-cabang. Miselium vegetatif tumbuh di dalam medium, dan miselium udara ada di permukaan medium.  Bakteri  ini  dapat  berkembang  biak  dengan  spora,  secara fragmentasi  dan  segmentasi,  dengan  chlamydospora,  serta  dengan  bertunas. Bakteri ini umumnya mempunyai habitat pada lingkungan dengan pH yang tinggi.  Cara  hidupnya  ada  yang  bersifat  saprofit,  simbiosis  dan  beberapa  sebagai parasit.  Frankia  adalah  actinomycetes  yang  mampu  menambat  nitrogen  dan dapat bersimbiosis dengan tanaman.

3.  Bakteri pembentuk endospora (grup 15)
·          Aerobik: Bacillus, Sporolactobacillus, Sporosarcina, Thermoactinomyces
·          Anaerobik: Clostridium, Desulfotomaculum, Oscillospira

b. Bakteri gram negatif

1.  Bakteri gram negatif aerobik (grup 7)

Aerobik:  Pseudomonas,  Xanthomonas,  Zoogloea, Gluconobacter,  Acetobacter, Azotobacter,  Azomonas,  Beijerinckia,  Derxia,  Rhizobium,  Agrobacterium,  Alcaligenes, Brucella,  Legionella,  Thermus. Bakteri Azotobacter, Beijerinckia, Derxia,  Rhizobium  termasuk  diazotroph  yang  dapat  menambat  nitrogen  dari udara.  Azotobacter,  Beijerinckia,  dan  Derxia  cara  hidupnya  bebas  tidak bersimbiosis,  Rhizobium  hidupnya  dapat  bersimbiosis  dengan  akar  tanaman
leguminosa dengan membentuk bintil akar.

2.  Bakteri gram negatif aerobik khemolitotrofik (grup12)

Aerobik:  Nitrobacter,  Nitrospira,  Nitrococcus,  Nitrosomonas,  Nitrosospira, Nitrosococcus, Nitrosolobus. Bakteri bakteri  tersebut umumnya berperan dalam proses  nitrifikasi  di  dalam  tanah.  Thiobacillus,  Sulfolobus,  Thiobacterium, Thiovolum, yang merupakan bakteri yang berperan dalam proses oksidasi sulfur di alam.

3.  Bakteri berselubung (grup 3)

Aerobik:  Sphaerotilus,  Leptothrix,  Cladothrix,  Crenothrix.  Bakteri  Sphaerotilus biasanya  hidup  di  saluran-saluran  air.  Leptothrix,dan  Cladothrix merupakan  bakteri  yang  mampu  mengoksidasi  besi  atau  penyebab korosi.

4.  Bakteri gram negatif fakultatif anaerobik (grup 8)

Fakultatif  anaerobik:  Escherichia  coli,  Klebsiella,  Enterobacter,  Salmonella, Shigella,  Proteus,  Serratia,  Erwinia,  Yersinia,  Vibrio, Aeromonas, Photobacterium.

5.  Bakteri gram negatif anaerobik (grup 9)

Sangat Anaerobik: Bacteroides, Fusobacterium, Leptotrichia

6.  Bakteri Methanogens dan arkaebakteria (grup 13)

·          Sangat  Anaerobik:  Methanobacterium,  Methanothermus,  Methanosarcina, Methanothrix,  Methanococcus.  Bakteri  ini  merupakan pembentuk  metan  (CH4)  dari  hasil    perombakan  bahan organik secara anaerobik.
·          Aerobik: Halobacterium, Halococcus, Thermoplasma. Bakteri  ini ada yang  tahan hidup  pada  kadar  garam  tinggi  dan  dan  ada  yang  tahan  pada  suhu tinggi.
·          Anaerobik: Thermoproteus, Pyrodictium, Desulforococcus.

III. Bakteri berbentuk lengkung

a. Bakteri gram negatif spiril dan lengkung (grup 6)

Aerobik:  Spirillum,  Aquaspirillum,  Azospirillum,  Oceanospirillum,  Campylobacter, Bdellovibrio,  Microcyclus,  Pelosigma.    Bakteri  Azospirillum  termasuk bakteri  penambat  nitrogen  yang  dapat  berasosiasi  dengan  tanaman gramineae  termasuk  tanaman  padi.  Bakteri  Bdellovibrio  adalah  bakteri yang dapat hidup sebagai parasit pada sel bakteri lain (parasit bakteri).

b. Bakteri gram negatif lengkung anaerobik (grup 9)

·          Anaerobik:  Desulfovibrio,  Succinivibrio,  Butyrivibrio,  Selenomonas.  Bakteri Desulfovibrio  merupakan  salah  satu  bakteri  yang  mampu  mereduksi sulfat.

c. Spirochaeta (grup 5)

Aerobik  dan  anaerobik:  Spirochaeta,  Cristispira,  Treponema,  Borrelia,  Leptospira.  Bakteri  ini  berbentuk  benang  tipis  dan  terulir. Dinding  sel tipis  dan  lentur.  Bakteri  ini  dapat  bergerak  dengan  cara kontraksi  sel  menurut  garis  sumb  selnya.  Selnya berukuran 0,1-3 µ x 4-8 µ .

IV. Bakteri yang termasuk kelompok khusus

a. Bakteri yang merayap (meluncur) (grup 2)

Bakteri  ini dapat merayap walaupun  tidak berflagela. Bakteri  ini selalu bersifat gram negatif. Dalam kelompok  ini  termasuk beberapa ganggang biru, beberapa bakteri khemoorganotrof dan beberapa bakteri belerang (sulfur).  Kelompok  bakteri  yang menjadi  anggota  bakteri merayap  (meluncur)  adalah sbb:

1.       Bakteri  yang  mengandung  sulfur  intraselular,  berbentuk  benang.  Contoh: Beggiatoa, Thiothrix, Achromatium.
2.       Bakteri bebas sulfur, membentuk trikoma (bulu). Contoh: Vitreoscilla, Leucothrix,Saprospira.     
3.       Bakteri  uniselular,  bentuk  batang  pendek.  Contoh:  Cytophaga,  Flexibacter, Myxobacteria.
4.       Bakteri fototrof yang bergerak merayap. Contoh: Chloroflexus
5.    Cyanobacteria yang bergerak merayap. Contoh: Oscillatoria.

Myxobacteria.  Bakteri  yang  termasuk  myxobacteria  mempunyai  dinding  sel sangat  tipis dan  lentur. Bakteri  ini bersifat gram negatif, dan dapat bergerak meluncur. Bentuk sel umumnya memanjang (spoel) dengan ujung runcing. Dalam siklus hidupnya dapat  membentuk  badan  buah,  yang  merupakan  kumpulan  sel  yang  berdifrensiasi. Ukuran badan buah kurang dari 1 mm. Contoh: Chondromyces, Myxococcus.

b. Bakteri bertangkai atau bertunas (grup 4)

Bakteri  ini  mempunyai  struktur  mirip  tangkai  atau  tunas  yang  merupakan tonjolan  dari  sel,  atau  hasil  pengeluaran  lendir. Contoh: Hypomicrobium, Caulobacter, Prosthecomicrobium, Ancalomicrobium, Gallionella, Nevskia.

c. Bakteri parasit obligat: Rickettsiae dan Chlamydiae (grup 18)

Merupakan  bakteri  yang  berukuran  paling  kecil,  tetapi  lebih  besar  dari  virus, yaitu 0,3x2µ. Bentuk sel pleomorfik, dapat berupa batang, kokus, atau  filamen. Bakteri ini  cara  hidupnya  sebagai  parasit  sejati  (parasit  obligat)  di  dalam  sel  jasad  lain  dan bersifat  patogen. Hidupnya  intraselular  di  dalam  sitoplasma  dan  inti  sel  binatang  dan manusia.  Oleh  karena  itu  bakteri  kelompok  ini  merupakan  penyebab  penyakit,  yang biasanya  ditularkan  oleh  vektor  serangga.  Contoh:  Rickettsia  prowazekii,  Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.

d. Mycoplasma (klas Mollicutes) (grup 19)

Mycoplasma  disebut  juga  PPLO  (Pleuropneumonia  Like Organisms). Cirinya yaitu  tidak  mempunyai  dinding  sel,  atau  merupakan  bentuk  L  dari  bakteri  sejati (Eubakteria) atau bentuk speroplas sel eubakteria, sehingga sifatnya mirip bakteri sejati. Mycoplasma  berukuran  0,001-7µ  .  Umumnya  lebih  besar  dari  Rickettsiae  dan  dapat dicat  dengan  cat  anilin.  Ukuran  koloni  mencapai  10-600µSelnya  berbentuk  kokus, filamen,  roset,  dan  sangat  pleomorfik.  Selnya  dapat  memperbanyak  diri  dengan pembelahan  biner,  fragmentasi,  dan  perkecambahan. Cara  hidupnya  sebagai  saprofit atau  patogen.  Contoh: Mycoplasma  mycoides, M.  homonia,  M.  orale,  Acholeplasma,
Spiroplasma.

Bakteri bentuk L atau bakteri dalam bentuk protoplas, tidak berdinding sel. Hal ini dapat  terjadi karena mutasi atau dibuat. Contohnya  (a) Mycobacterium  tuberculosis dalam medium  dengan  tegangan muka  rendah dan  ditambah  lisosim  serta EDTA,  (b) Strain mutan Staphylococcus aureus dalam medium dengan penisilin G.

e. Bakteri anaerobik anoksigenik fototrofik (grup 1)

Bakteri  ini mempunyai ciri berpigmen  fotosintetik. Ada yang berbentuk kokus, batang, dan lengkung. Berdasarkan sifat fisiologinya dapat dibagi menjadi:

1.       Familia  Thiorhodaceae  (bakteri  sulfur  ungu).  Contoh:  Thiospirillum  sp., Chromatium sp.
2.       Familia  Athiorhodaceae/Rhodospirillaceae  (bakteri  sulfur  non-ungu).  Contoh: Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
3.       Familia  Chlorobiaceae  (bakteri  sulfur  hijau).  Contoh:  Chlorobium, Chloropseudomonas, Chlorochromatium.

f. Bakteri aerobik oksigenik fototrofik: Cyanobacteria (grup 20)

Bakteri  ini  termasuk  Myxophyceae  atau  Cyanophyceae.  Sifatnya  yang  mirip bakteri  adalah  dinding  selnya  terdiri  mukokompleks,  tidak  berdinding  inti,  tidak  ada mitokondria  dan  kloroplas.  Sifatnya  yang  berbeda  adalah  dapat  berfotosintesa  mirip tumbuhan tingkat tinggi, dan menghasilkan O2. Bakteri  ini mempunyai klorofil a dan fikobilin (fikosianin dan  fikoeritrin). Bentuk selnya tunggal (uniselular), koloni, dan benang-benang (filamen). Selnya dapat bergerak meluncur  tetapi  sangat  lambat  (250  µ  per  menit),  meskipun  tidak  berflagela.  Cara hidupnya  bebas,  dan  berasosiasi  simbiosis. Umumnya  dapat menambat  nitrogen  dari udara, dan bersifat fotoautotrof obligat. Contoh: Gloeobacter, Gloeocapsa, Dermocarpa, Spirulina,  Nostoc,  Anabaena,  Oscillatoria,  Calothrix,  Cylindrospermum.  Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tanaman paku air Azolla sp. dan Nostoc bersimbiosis dengan jamur membentuk Lichenes.


B. VIRUS

Virus ukurannya sangat kecil dan dapat melalui saringan  (filter) bakteri. Ukuranvirus  umumnya  0,01-0,1  µ.  Virus  tidak  dapat  diendapkan  dengan  sentrifugasi  biasa. Untuk melihat virus diperlukan mikroskop elektron.  Sifat-sifat  virus yang penting antara lain: 1. Virus hanya mempunyai 1 macam asam nuklein (RNA atau DNA) 2. Untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein saja. 3. Virus tidak dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya Virus  memiliki  sifat-sifat  khas  dan  tidak  merupakan  jasad  yang  dapat  berdiri sendiri.    Virus  memperbanyak  diri  dalam  sel  jasad  inang  (parasit  obligat)  dan menyebabkan  sel-sel  itu mati. Sel  inang  adalah  sel manusia,  hewan,  tumbuhan,  atau pada  jasad  renik  yang  lain.  Sel  jasad  yang  ditumpangi  virus  dan  mati  itu  akan mempengaruhi  sel-sel  sehat  yang ada didekatnya, dan  karenanya dapat mengganggu seluruh kompleks sel (becak-becak daun, becak-becak nekrotik dan sebagainya.

1. VIRUS TUMBUHAN

Virus  tumbuhan  pada  umumnya  masuk  ke  dalam  sel  melalui  luka,  jadi  tidak dapat  menerobos  secara  aktif.  Sebagai  tanda  penyerangannya  ialah  adanya  becak-becak nekrotik di  sekitar  luka primer. Dalam alam  virus  tumbuhan disebarkan dengan pertolongan hewan serangga vektor atau dengan cara  lain, misalnya  tanaman Cuscuta 
dengan  haustorianya  juga  memindahkan  virus  melalui  sistem  jaringan  angkutannya (buluh-buluh pengangkutan).
Banyak  jenis  virus  yang  memperbanyak  diri  terlebih  dahulu  di  dalam  tractus digestivus  hewan-hewan  vektornya.  Setelah  masa  inkubasi  tertentu  dapat menyebabkan  infeksi pada  tumbuh-tumbuhan  lagi. Virus  semacam  itu dikenal  sebagai virus  yang  persisten. Virus  yang  nonpersisten  dapat  segera  ditularkan  dengan gigitan (sengatan) serangga (hewan).  Virus  tumbuhan  yang  telah  banyak  dipelajari  adalah  TMV  (Tobacco  Mozaic Virus = Virus Mozaik Tembakau). Bahan genetik virus ini ialah RNA.

2. BENTUK VIRUS

Suatu virion terdiri atas bahan genetik (RNA atau DNA) yang diselubungi oleh selubung protein.  Selubung  protein  ini  disebut  kapsid.  Asan  nuklein  yang  diselubungi  kapsid disebut  nukleokapsid.  Nukleokapsid  dapat  telanjang  misalnya  pada  TMV  (Tobacco Mozaik  Virus  yang  menyebabkan  penyakit  becak  daun),  Adenovirus  dan  virus  kutil
(Warzervirus); atau diselubungi oleh suatu membran pembungkus misalnya pada virus influenza,  virus  herpes.  Kapsid  terdiri  atas  bagian-bagian  yang  disebut  kapsomer  (misalnya pada TMV dapat terdiri atas hanya satu rantaian polipeptida, juga dapat terdiri atas  protein monomer-protein monomer  yang  identik  yang masing-masing  terdiri  atas
rantaian  polipeptida).  Pada  dasarnya  kapsid  terdiri  atas  banyak  satuan-satuan  dasar yang  identik.  Pada  umumnya  kapsid  tersusun  simetris.  Pada  TMV  (suatu  virus  yang berbentuk  batang)  kapsomernya  tersusun  dalam  bentuk  anak  tangga  uliran  spiral.  Bentuk dasar  virus adalah  yang bulat,  silindris,  kubus, polihedral,  seperti huruf T, dan lain-lain.   
 










Gambar  .  Skema komponen-komponen virion (partikel virus yang lengkap)


3. BAKTERIOPHAGE (VIRUS YANG MENYERANG BAKTERI)

Virus  pada  bakteri  coli  (T-phage)  terdiri  atas  dua  bagian,  yaitu  bagian  kepala yang  berbentuk  heksagonal  dan  bagian  ekornya.  Bentuk  demikian  itu  hanya  dapat dilihat pada pengamatan dengan mikroskop elektron. Bagian kepala  terdiri atas bagian utama  yang  bagian  pusatnya  terdiri  atas  DNA;  sedang  bagian  luarnya  merupakan selubung protein yang berfungsi sebagai pelindung. Bagian ekornya berupa tubus yang mempunyai  sumbat,  selain  itu  dilengkapi  pula  dengan  serabut  ekor.  Bakteri  yang terserang bakteriofag akan lisis.  Untuk  mendapatkan  gambaran  tentang  siklus  hidup  bakteriofag,  perlu  ditinjau tingkatan-tingkatan yang terjadi pada waktu phage menyerang  bakteri:

1.       Pada permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian tertentu dari sel  (fase adsorpsi phage pada sel) .
2.       DNA phage dimasukkan  ke dalam  sel melalui  tubus ekornya, DNA phage merusak DNA bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA phage, kemudian akan  terbentuk  protein  (selubung)  phage  dan  DNA  phage  yang  baru  (fase perkembangan phage).
3.       Fase yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage) dari sel. Sel bakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan phage).






Gambar  .  Siklus perkembangan bakteriofag.




Tabel   . Kelompok virus yang penting.


 


Ada  beberapa  virus  yang  ukurannya  sangat  kecil,  dan  hanya  tersusun  dari beberapa asam nukleat saja. Virus yang sangat sederhana ini disebut viroid. Sekarang telah  ditemukan  juga  jasad  hidup  yang  susunan  kimianya  hanya  terdiri  dari  beberapa molekul protein, jasad ini disebut prion.